Oleh:
Muktamarudin Fahmi, A.Md
Pustakawan Universitas Bangka Belitung
Perpustakaan dituntut untuk lebih berkembang, untuk
itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya, kemampuan
mengembangkan dan mempunyai gagasan untuk mengembangkan perpustakaan, bukan
hanya sekedar menjadi pegawai pelengkap di sebuah perpustakaan.
Judul Opini diatas merupakan slogan perpustakaan. Slogan
tersebut sering kita lihat maupun kita baca di media masa baik elektronik
maupun cetak. Sarana pintar buat pintar, merupakan sebuah kalimat untuk
mempertegas maksud keberadaan perpustakaan.
Perpustakaan dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak
dapat terpisahkan. Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang
mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidikan,
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran, atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Didalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang sistem
pendidikan nasional, pemerintah harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu secara relevansi dan efisien manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan, sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal,
nasional dan global.
Sebagai sebuah lembaga yang memberikan konstribusi dalam
bidang pendidikan, maka perpustakaan memiliki nilai-nilai pendidikan, edukatif
dan ilmu pengetahuan. Orang yang mau membaca dan belajar, dapat memanfaatkan
perpustakaan sebaik-baiknya. Pendek kata, siapapu yang ingin pandai, menambah
pengetahuan, keterampilan, dan wawasannya mesti belajar (membaca), sementara
itu, sumber membaca/belajar yang relatif lebih lengkap dan secara konfrehensif
tersedia adalah perpustakaan (sutarno, 2008).
Bila melihat tujuan dari didirikannya sebuah
perpustakaan, akan tampak begitu besar manfaat yang dapat diambil. Adapun
beberapa tujuan tersebut yaitu:
1.
Menimbulkan rasa cinta untuk membaca.
2.
Memperluas dan memperdalam penguasaan ilmu
pengetahuan.
3.
Mengembangkan kemampuan belajar.
4.
Membantu mengembangkan kemampuan bahasa dan
daya pikir.
5.
Memelihara bahan pustaka secara baik.
6.
Memberikan kemudahan temu kembali informasi.
7.
Menunjang kegiatan belajar mengajar.
8.
Tempat rujukan untuk mencari informasi, guna
pembuatan karya ilmiah maupun penelitian.
Bila ditinjau dari sisi pandang yang lebih luas, maka
peran perpustakaan bertindak sebagai agen perubahan, pembangunan, dan
teknologi. Perubahan selalu terjadi seiring dengan sifat manusia yang selalu
ingin tahu, eksplor dan berbudaya. Oleh karena itulah perpustakaan mempunyai
andil yang besar dalam proses maju mundurnya dunia pendidikan.
Tenaga Perpustakaan
Penglolaan sebuah perpustakaan, apakah itu Perpustakaan
Umum, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi pasti harus
ditunjang oleh tenaga-tenaga yang terampil. Ini merupakan sebuah konsekuensi
yang harus di penuhi. Karena memang perpustakaan dibangun untuk dapat
mencerdaskan masyarakat. Oleh sebab itu, seorang pengelola perpustakaan yang
menjadi ujung tombak di perpustakaan, haruslah yang benar-benar terlatih dan
mempunyai keterampilan khusus.
Terlihat jelas dalam penerimaan CPNS tahun 2009 beberapa
waktu yang lalu, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupten yang ada di Bangka
Belitung, hampir semuanya membuka formasi pustakawan, baik tingkat Sarjana (S1)
maupun Ahli Madya (D3). Seperti yang sudah dibayangkan, pelamarnya juga tidak
banyak, hanya ada 2 atau 3 orang saja. Bahkan diakhir hari penutupan lamaran,
ada kabupaten yang masih kososng pelamarnya khususnya untuk tenaga pustakawan.
Ini menunjukkan tingkat kebutuhan pustakawan di Bangka Belitung sangat tinggi.
Kenapa harus pustakawan yang bekerja di perpustakaan?
Kenapa bukan sarjana lain saja? Pekerjaan yang ada di perpustakaan bukan hanya
peminjaman dan penyusunan buku saja. Banyak pekerjaan lain diluar peminjaman
dan penyusunan buku, seperti pengolahan koleksi pustaka, proses pembuatan kartu
katalog, proses automasi bahan pustaka yang semuanya memerlukan keahlian khusus,
dan ini hanya bisa dikerjakan oleh seorang pustakawan. Seiring dengan kemajuan
informasi yang begitu cepar perkembangannya, perpustakaan dituntut untuk lebih
berkembang, untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya,
kemampuan mengembangkan dan mempunyai gagasan untuk mengembangkan perpustakaan,
bukan hanya menjadi pegawai pelengkap di sebuah perpustakaan.
Sebuah perpustakaan sedapat mungkin merekrut, menempatkan
setiap tenaga kerja, sesuai dengan kemapuan, dan keahlian (the right man in the
right place). Karena sesuatu harus dimulai dari faktor manusia, mereka
merupakan pemikir, penggerak, pelaksana dan sekaligus pengawas atas jalannya
organisasi dalam mencapai tujuan.
Hal lain yang pelu diingat adalah seorang pegawai yang
tidak memiliki kemampuan apa-apa, lantas dia ditempatkan di perpustakaan. Ini
merupakan sebuah sikap yang salah dan harus diubah. Perpustakaan sebagai pusat
sumber belajar, sebagai pusat sumber pembelajaran, pusat kegiatan sosial, pusat
kebudayaan bangsa dan pusat informasi, sangat membutuhkan dukungan dari
berbagai macam komponen seperti pemerintah daerah maupun pimpinan lembaga
dimana perpustakaan itu bernaung. Hal ini diperlukan agar sebuah perpustakaan
dapat menunjang program-program lembaga induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar